CITA-CITA


Saya tersenyum kalau mendengar kata tersebut, karena jujur cita – cita itu adalah sesuatu yang misterius. Kadang ketika nonton TV saya ingin menjadi Superhero, kadang ingin menjadi dokter, jadi tentara, polisi, insinyur, sarjana dan bla..bla....bla. Tuh, rumit gak ?
Hayo.... kamu pasti sama, berapa banyak cita-cita yang kamu miliki sewaktu kecil ?
Kok tidak ada yang bertanya , kenapa seperti itu ?
Jawabanya adalah karena ketika anak-anak, kita memakai Imajinasi dalam memilih cita-cita. Sedangkan ketika kita beranjak dewasa, dalam menentukan cita-cita kita sudah mulai dapat berpikir rasional. Tapi, kalau ada yang sudah SMP atau SMA masih memiliki cita-cita ingin menjadi Superman, Batman, Ksatria Baja Hitam, Iron Man, de_ el_ el..........saya sarankan mending cepet-cepet deh konsultasi ke Psikolog.
Cita-cita ,
Apa sih itu cita-cita, kayaknya rumit amat...
Cita-cita adalah gambaran diri ideal dimasa yang akan datang.
Menjadi orang yang berhasil, sukses, kaya, terkenal, memiliki gelar terhormat, disanjung orang, bermartabat, dan jenius.  Bukan begitu ?
Tidak mungkin kalian membayangkan menjadi orang yang gagal, miskin, menjadi cemoohan orang, pengangguran, BODO. Bener kan ? TIDAK MUNGKIN!! alias mustahil kamu mau seperti itu.

Kalau menurut pak Soekarno nih, presiden pertama kita yang sangat hebat itu, beliau pernah berkata “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”. Sebenarnya, beliau sangatlah betul. Tapi ada satu kata yang agak mengganjal di situ nih... Yaitu “gantung”. Karena kata gantung itu biasanya dipakai untuk menggambarkan benda yang terlihat, relatif untuk mudah dicapai, dan kita bersifat pasif untuk mencapainya.

Lalu, harusnya apa dong kalimat yang tepat? Kakak rasa kalimat tersebut harusnya berbunyi, “Tetapkanlah cita-citamu setinggi mungkin, dan raihlah!”.

Ya! Memang dalam menetapkan cita-cita, kita harus membuat patokan yang setinggi mungkin yang bisa kita raih. Jadi misalnya adik-adik sedang berusaha buat meraih cita-cita itu, adik-adik akan berusaha meraihnya dengan sungguh-sungguh. Hasil akhirnya, kita selalu menginginkan untuk bisa meraih cita-cita itu tentunya. Tapi kalau pun cita-cita itu tidak tercapai, paling nggak adik-adik udah berada pada posisi yang dekat dengan cita-cita itu.

Kakak contohin ya.... Misalnya gini nih. Kamu akan mengikuti lomba lari 10 km. Tiap hari kamu berlatih buat memperbaiki catatan rekor waktu yang kamu punya. Saat pertama kali kamu latihan, catatan waktu kamu menunjukkan bahwa kamu butuh 1 jam buat menyelesaikannya. Kamu akhirnya bikin patokan bahwa suatu saat, catatan waktu lari kamu bisa menjadi 40 menit. Nah seiring dengan berjalannya waktu, kamu latihan lari terus-menerus setiap hari, dan catatan waktu yang kamu punya semakin cepat, yang artinya jadi semakin bagus. Pada hasilnya, ada 2 kemungkinan: kamu bisa meraih catatan waktu lari kamu jadi 40 menit, atau kamu gak bisa meraih catatan waktu 40 menit itu. Kalau kamu bisa meraih catatan waktu lari kamu jadi 40 menit, artinya tujuan kamu (dalam hal ini bisa disamain dengan cita-cita) tercapai. Tapi kalau misalnya kamu gak bisa meraih waktu catatan waktu 40 menit, paling nggak catatan waktu kamu mendekati 40. Yaaa misalnya aja 43, 47, atau bisa jadi nyaris, 41...!

Jelas beda kalau misalnya kamu menetapkan cita-cita yang standar dan dalam pencapaiannya tidak terlalu membutuhkan usaha yang benar-benar ekstra (kalo bahasa slengekannya itu, “main aman). Dalam contoh tadi kamu gak membuat patokan (cita-cita) kamu menjadi 40 menit, tapi 55 menit dalam 10 km kamu berlari. Kemungkinan besar memang patokan (cita-cita) kamu akan tercapai, karena tidak terlalu susah dalam pencapaiannya, tapi lihat hasilnya bahwa ada angka yang cukup signifikan antara 40 dan 55. Dimana ini mewakili seberapa besar perbedaan sukses yang akan kamu dapatkan.
Nah sekarang ada pertanyaan yang muncul: Kenapa kok banyak kenyataan membuktikan bahwa cita-cita tidak berjalan sesuai rencana, ada apa ?!!
Ah, semua sudah takdir Tuhan, saya pasrah aja deh........
Orang yang berpikir seperti ini, satu kata buat mereka “kelaut aja sana“.
Menurut Ir. Bambang Sumantri, pendiri Proggress Group (developer perumahan Real estate) dan RS. Royal Progress di Jakarta, mengatakan bahwa ;

KEBERHASILAN = USAHA X KEMAMPUAN X SIKAP MENTAL POSITIF
Penjelasan :
USAHA
Adalah seberapa besar tindakan kita untuk mencapai keberhasilan / cita-cita tersebut. Kalau hanya ngomong saja, semua orang juga bisa. Tapi disini, yang dibutuhkan adalah semangat untuk terus MAJU dalam situasi apapun, Pantang menyerah !!
Kamu pikir, setiap orang yang sukses tidak pernah gagal ?!, salah... mereka pernah, bahkan saking seringnya sampai-sampai tak tampak. Tapi kegagalan adalah modal dan pengalaman yang akan membuat kita terasah, terampil  dan terus memperbaiki diri. Bukan keberhasilan yang ingin saya agung-agungkan/banggakan, tetapi proses (jatuh dan bangun) selama menjalankan usaha. KEGAGALAN HANYALAH JALAN LAIN MENUJU KEBERHASILAN. Jadi jangan takut untuk gagal. Karena orang yang ingin berhasil harus siap untuk merasakan gagal.

Dan kakak yakin, suatu saat kamu pasti akan merasakan GAGAL. Jangan kecewa dengan perkataan kakak ini!! Jangan takut juga untuk menghadapi kegagalan! Karena semua orang pasti akan mengalaminya. Yang membuat berbeda adalah pada umur berapa kamu akan mengalami kegagalan, jenis, dan tingkat kegagalan yang akan kamu alami. Percayalah bahwa hidup bagaikan roda. Terkadang kita berada di atas, dan terkadang di bawah. Saat kita berada di atas, jangan melupakan orang lain yang pernah membuat kita bisa berada di atas. Dan saat kita di bawah, tetaplah berusaha dan yakin bahwa kamu suatu saat akan berada di atas lagi. Karena roda tidak selamanya di bawah. Betul kan?.

Bicara tentang usaha, kegagalan, dan kesuksesan, kakak yakin sebagian diantara kamu akan mengalami kondisi kegagalan yang sangat berat. Kalau kamu mengalaminya suatu saat nanti, JANGAN PERNAH MENYERAH !. Saat mengalaminya, mungkin kamu akan menjadi down, galau, stress, bahkan sampai depresi. Kamu harus berfikir bahwa itu adalah hal yang wajar. Karena kamu sedang dalam posisi schock dalam menghadapi masalah itu, dan jangan pernah melakukan “HAL YANG BODOH”. Maksud kakak disini yaitu seperti melukai diri sendiri atau bahkan hingga berpikir untuk melakukan bunuh diri. Jangan pernah melakukan hal itu!. Kamu harus yakin bahwa kamu hanya dalam keadaan shock dengan masalah atau kegagalan yang sedang kamu hadapi. 

Kamu harus tetap berusaha untuk MOVE ON, MOVE ON, dan terus MOVE ON!!. Memang kepribadian dan karakter manusia akan membuat masing-masing dari diri kita berbeda dalam menghadapi setiap masalah ataupun kegagalan. Tapi keteguhan hati, keyakinan penuh, dan perasaan sabar akan membuat kita mantap untuk tetap melangkah walaupun dalam keadaan yang terseok-seok sekalipun. Kamu juga harus membuat dirimu sedikit lebih bangga dengan berpikir bahwa tidak semua orang bisa mengalami masalah/ kegagalan persis seperti yang kamu alami. 

Selalu ingat bahwa Tuhan tidak akan membebani masalah melebihi kemampuan manusia tersebut. Dan juga bahwa orang yang besar hanya akan dibentuk dari permasalahan-permasalahan yang besar yang dialaminya. Kalau kamu ingin menjadi pohon yang tinggi, kamu harus siap mulai dari sekarang untuk merasakan kencangnya angin yang juga mengikuti pertumbuhan tinggi batang kamu. Dan pada akhirnya, kita semua akan berusaha untuk menjadi insan yang jauh lebih baik daripada sebelumnya, kan?.
KEMAMPUAN
Dalam kamus Kompetensi/ kecakapan atau istilah kerennya nilai jual seseorang dilihat dari 3 hal;

a.     Knowledge/ Pengetahuan
Knowledge/ Pengetahuan diartikan sejauh mana sesorang telah memiliki pemikiran, pandangan dan informasi menyangkut dirinya sendiri maupun lingkungan yang di dapat dari proses pembelajaran (akademik) maupun pengalaman (interaksi sosial).
Makanya, sering-seringlah baca buku, jurnal, googling (tapi yang bermutu, bukan Facebook-an mulu), berkumpul dengan anak-anak pinter, orang pinter, sering bertanya (tapi pertanyaan yang bermutu ya, kalau tidak mau di cap “ bodo “).
Nah, dengan cara  demikian informasi yang kamu dapat akan bertambah, wawasan menjadi luas, gaul , tentu saja otomatis informasi bertambah and so kamu akan menjadi anak cerdas.
b.     Skill/ Keahlian
Skill/ keahlian diartikan sebagai kemampuan dalam suatu bidang.
Kaitannya disini adalah pelajar, sejauh mana kamu memiliki skill/ kecakapan menciptakan strategi belajar sehingga akan memberikan sumbangan dalam mencapai keberhasilan (dalam hal ini prestasi).
Tanpa usaha nyata, apalagi hobinya ngelayap, nongkrong gak jelas, tidak menjalankan kewajiban sebagai pelajar maka kualitasnya sebagai pelajar rendah. Hasilnya, bisa ditebak dan paling-paling menjadi ahli plagiat alias pencontek dan kurang percaya diri.
c.     Behavior/ perilaku
Behavior/ prilaku yang merupakan suatu  sikap, perkataan dan perbuatan yang berlandaskan  moral, baik yang tertulis maupun tidak tertulis (norma).
Seorang pelajar yang memiliki perilaku yang  baik, cenderung lebih matang, emosinya stabil dan tumbuh menjadi anak yang bijak.
Sebaliknya, seorang pelajar yang memiliki prilaku buruk, suka melanggar peraturan, tidak disiplin, emosinya labil. Mereka hanya akan tumbuh seperti keledai, kuat tapi “ bodo “ selama mereka tidak mau merubah sikapnya tersebut.

Nah, sudah tau kan untuk menjadi pelajar yang tangguh dan berdaya saing, milikilah ketiga hal diatas, yaitu ; Pengetahuan (banyak baca buku dan bertanya), skill/ keahlian (terus asah strategi belajar ) dan perilaku ( patuhilah peraturan).

SIKAP MENTAL POSITIF
Sikap mental positif adalah kepasrahan setelah segala usaha di sertai kemampuan telah kamu lakukan, sisanya serahkan pada Tuhan. Keyakinan bahwa apapun yang terjadi, bukan lah sesuatu yang harus di takuti. Berhasil atau gagal tidak masalah, yang terpenting kamu telah berusaha sekuat tenaga. Hasil yang didapat ya itulah, tidak kurang dan tidak lebih.
Jangan terlalu bersemangat maupun terlalu takut, keduanya hanya akan menguras pikiran kamu yang pada akhirnya menjadi kurang waspada.
Nah, sudah tau kan bagaimana untuk menjadi berhasil ?
“Ah, kakak mah Cuma OMDO (omong doang), emangnya gampang apa menjalankan nya ?, tidak sesimpel itu , banyak faktor yang harus diperhatikan. Kalau cuma ngomong, saya juga bisa, wek ..”.
Itukah jawaban kamu, kalau iya... saya membalasnya;
“Kasihan deh kamu, kalau tidak dicoba bagaimana kamu tahu hasilnya. Pak Edison saja dianggap gila oleh tetangganya, karena melakukan eksperimen lebih dari 1000 kali; menderita Tuli, bengkelnya kebakaran, tapi toh dia tidak pantang menyerah hingga akhirnya menemukan lampu. Seandainya Pak Thom memiliki pemikiran seperti kamu, saya tidak tahu apakan saat ini ada lampu atau tidak”.
“Bukan pengkritik yang penting, bukannya orang yang mempersoalkan bagaimana si kuat terjatuh atau pun si sukses melakukannya dengan lebih baik. penghargaan seharusnya diberikan kepada orang yang berjuang di gelanggang; yang wajahnya berlumuran debu, keringat dan darah; yang berjuang dengan berani, membuat kesalahan, dan kembali lagi karena tiada usaha tanpa masalah dan kekurangan ; yang memahami semangat, bekerja tekun, dan memeras tenaga untuk mencapai tujuan yang jika gagal, setidak-tidaknya gagal ketika mencoba dengan gagah berani. Adalah lebih baik berani mencoba mencari tantangan walaupun dirundung kegagalan, daripada duduk bengong seperti orang tidak bersemangat, yang tidak bergembira dan menderita karena hidup dalam dunia samar yang tidak mengenal menang atau kalah.”
                                                                                                                                            _____________Theodore Roosevelt
Sudahlah adik-ku sayang,
Belajarlah dengan penuh tanggung jawab. Tidak ada kata terlambat, semua masih bisa diperbaiki asal kamu fokus. Ada hak dan kewajiban yang mengharuskan kamu menjadi pribadi yang dewasa, sehingga tanpa harus dipaksa kamu mampu  untuk memberikan yang terbaik, tidak saja untuk dirimu sendiri tetapi untuk keluarga, teman-teman, dan semua orang yang penting dalam hidupmu.
Atur hidupmu, dan tataplah masa depan. Katakan pada dirimu sendiri “ SAYA HARUS BERUSAHA SEKUAT TENAGA UNTUK BANGKIT “. Kakak kira, tidak ada mantra yang lebih kuat dibandingkan apa yang baru saja kamu katakan. Ibarat kata, mungkin gunung juga akan merinding mendengar semangatmu yang membara. memang, HARUS ADA YANG DIKORBANKAN UNTUK MENCAPAI SASARAN ITU . Korban waktu, korban pikiran, tenaga dan biaya. Tapi toh semua itu tidak akan sia-sia selama kamu sadar dengan tindakanmu. Satu hal, “Seandainya kamu gagal dalam keadaan sedang mempertahankan atau memperjuangkan harapan dan cita-citamu, maka kamu akan gagal dalam keadaan terhormat
Cobalah mulai berpikir bahwa masa depan ada di tanganmu. Jangan meng-kambing hitam-kan Tuhan atas semua kejadian yang menimpa. JANGAN pasrah, tapi optimislah bahwa selalu ada jalan menuju kebahagiaan, harapan dan impian (itulah hukum alam).
Tuhan tidak memberikan apa yang kamu inginkan adik ku sayang, Tapi kita tahu, Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan . Yang perlu kita lakukan adalah berusaha dan berpikir positif.
Teruslah bermimpi, Karena mimpi juga, ANDRE HIRATA seorang anak kampung dari Belitong (Bangka-Belitung) mencapai Prancis. Baca : Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Panji: Representasi Laku Orang Jawa

HEBOH : SULIT TIDUR