Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 3, 2011

The World I Live In

Gambar
“AKU BUTA DAN TULIS SEJAK BAYI” ( A Must Read Book Before You Die ) Helen Keller adalah perempuan penderita buta-tuli sejak usia 19 bulan. Seperti berada dalam mimpi abadi, baginya tidur dan jaga tak bisa dibedakan. Semua gelap membisu. Tetapi dengan kekuatan jiwanya, seiring bertumbuhnya kesadaran, perlahan-lahan ia berikhtiar melampaui cacat fisiknya. Ia belajar “melihat” dan “mendengar” dengan tangan, hidung, dan lidahnya. Tatkala mata dan telinga berhenti berfungsi, penglihatan batin dan imajinasinya berkembang pesat. Ia dapat menyimak musik orkestra atau lolong serigala dengan merasakan getaran suara yang merambat melalui udara dan benda-benda. Kepekaannya bahkan membuatnya mampu meramal sebuah peristiwa, seperti badai, sebelum itu terjadi. Dunia yang tak ramah bagi orang seperti dirinya ia taklukkan dengan capaian-capaiannya yang mengagumkan. Ia penderita buta-tuli pertama yang meraih gelar sarjana dan penulis sejumlah buku masterpiece yang menginspirasi jutaan pemba

Pertempuran Langit

Gambar
Sudah 6 jam berlalu semenjak serangan itu dilancarkan oleh sekawanan virus Influenza dan Cacing Kremi di dalam perut saya. Ceritanya bermula ketika saya terserang Senjata Biologis (baca : Pilek alias Flu) pada hari sebelumnya sehingga menyebabkan stok Tissue dalam box habis dan tempat sampah penuh dengan Virus-virus biadab. Setelah diadakan rapat anggota yang dihadiri oleh Nunun Nurbaeti, M. Nazarudin dan Roh-nya Ruyati bin Sapubi (tenang dialam sana ya bu, maap pinjem namanya...hiks) akhirnya rapat dengar pendapat yang diketuai oleh Jayus si Bloon memutuskan 2 (dua) alternatif penyelesaian masalah saya; 1. Saudara (saya) harus menjalani terapi obat  2. Saudara (saya) harus menjalani terapi Herbal Sesuai dengan kedua instruksi  itu, akhirnya saya pun setuju. Ketika alternatif ke 1 saya coba, hasilnya lumayan tapi membua ngantuk (fine, it's OK). Kemudian saya mengikuti alternatif ke 2 (herbal) yang berisikan :  Asam Jawa, Gula Merah, Sejumput Teh Hijau, Madu Asem

Makan Penuh Tragedi,

Gambar
Glek....glek...........Mau makan aja rasa-rasanya kacau !!.  Mula awal memang sudah  makan hati, dari yang nungguin orang hobi nonton sinetron sampai lama banget buat nahan laper plus ditambah  kekonyolan dimeja eksekusi penganan. Awalnya kami ingin makan ayam didekat rumah (jalan kaki biar ngirit; mobil di bengkel dan mbok Ijah lagi makan pizza jadi tidak bisa di ganggu). Setibanya di tempat makan, kami (saya adek dan bokap) pesan ayam 3 potong, eh oleh abangnya dibilang tinggal satu potong PADAHAL ternyata masih ada segambreng yang diletakkan di bawah meja (kesalahan 1). Berikutnya pesan minuman 2 jeruk anget dan 1 Es Jeruk, ternyata oh ternyata.......apa boleh dikata; pesanan yang  2  jeruk hangat benar, tapi giliran pesanan es jeruk malah berubah menjadi ES TEH MANIS (Kesalahan 2). kacau kan?? Tidak berapa lama makanan datang, kami lantas meminta jeruk limau untuk capuran Sambal. Alih-alih menghantarkan jeruk, pelayan malah mengantarkan kecap (kes